Friday, March 9, 2012

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

                Telekomunikasi seluler di Indonesia adalah sebuah substansi yang mencakup keseluruhan hal yang berhubungan perkembangan telekomunikasi seluler yang terjadi di Indonesia. Telekomunikasi seluler mulai dikenal sejak tahun 1984, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling awal mengadopsi teknologi seluler versi komersial. Teknologi seluler yang digunakan saat itu adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dari Eropa, disusul oleh AMPS (Advance Mobile Phone Sistem), keduanya dengan sistem analog. Teknologi seluler yang masih bersistem analog itu seringkali disebut sebagai teknologi seluler generasi pertama (1G). Pada tahun 1995 diluncurkan teknologi generasi pertama CDMA (Code Division Multiple Access) yang disebut ETDMA (Extended Time Division Multiple Access) melalui operator Ratelindo yang hanya tersedia di beberapa wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
             Sementara itu di dekade yang sama, diperkenalkan teknologi GSM (Global System for Mobile) yang membawa teknologi telekomunikasi seluler di Indonesia ke era generasi kedua (2G). Pada masa ini, layanan pesan singkat (Inggris: short message service) menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel berkat sifatnya yang hemat dan praktis. Teknologi GPRS (General Packet Radio Service) juga mulai diperkenalkan, dengan kemampuannya melakukan transaksi paket data. Teknologi ini kerap disebut dengan generasi dua setengah (2,5G), kemudian disempurnakan oleh EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Environment), yang biasa disebut dengan generasi dua koma tujuh lima (2,75G). Telkomsel sempat mencoba mempelopori layanan ini, namun kurang berhasil memikat banyak pelanggan Pada tahun 2001, sebenarnya di Indonesia telah dikenal teknologi CDMA generasi kedua (2G), namun bukan di wilayah Jakarta, melainkan di wilayah lain, seperti Bali dan Surabaya.
              Pada 2004 mulai muncul operator 3G pertama, PT Cyber Access Communication (CAC), yang memperoleh lisensi pada 2003. Saat ini, teknologi layanan telekomunikasi seluler di Indonesia telah mencapai generasi ketiga-setengah (3,5G), ditandai dengan berkembangnya teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memungkinkan transfer data secepat 3,6 Mbps.

Monday, March 5, 2012

Perangkat Perangkat Base Transceiver Station ( BTS ) jaringan telekomunikasi


Perangkat dari jarinfan telekomunikasi antaralain adalah BTS, didalam BTS terdapat pula perangkat perangakat lain contohnya adalah sebagai berikut :

Core Base / Core Satelit ( COBA / COSA )



Fungsi pokok dari COBA / COSA adalah sebagai berikut :
  • Mengontrol BTS
  • Pembangkit dan sistem clock
  • Menyediakan maksimal 8 ( mungkin dapat bertambah dengan perkembangan zaman ) Abis  interface ke BSC dan ke BTS lainnya
  • Routing data Abis ke maksimal 24 CU
  • Menyediakan T-Interface ke LMT
 Duplexer Amplifier Multicoupler (DUAMCO) 

          DUAMCO merupakan perangkat yang berfungsi melakukan proses perubahan sinyal Analog menjadi sinyal Digital yang selanjutnya diduplexing antara Frekuensi Uplink dan Downlink agar dilewatkan pada satu jalur (feeder). Pada DUAMCO dikenal istilah x:y yang penamannnya berdasarkan jumlah x (x = 2,4,8) konektor transmitter dan CU dengan jumlah y(y = 2) konektor antenna.Dalam satu BTS maksimal menggunakan 24 Carrier Unit (CU) untuk 3 sektor, masing masing sektor maksimalnya.

Carrier Unit (CU)



          CU merupakan perangkat yang berfungsi sebagai Transfer dan Receiver ( TRx )  pada BTS. CU berisikan semua unit pengolahan sinyal analog dan digital (termasuk RF Power) untuk menyediakan carrier GSM tunggal (dengan 8 timeslot) menggunakan 8 CU.

Atention : Core Satelit ( COSA ) digunakan jika CU pada satu rack BTS lebih dari 8.

itu saja yang bisa saya kasih tau pada pembaca..
semoga  bermanfaat. :)

Download Patch dan Cara Patching Samsung Champ GT-C3303i

Assamualaikum Wr. Wb. HP samsung champ anda pengen bisa seperti ini ? Screenshot ? baterai persen ? java minimaze ? dan edit edit dari ro...